Jumat, 29 November 2013

Raisa #Heart2Heart Launching Party Live Streaming

Akhirnya kesampaian juga nonton ini full :) Nah, for sesama Your Raisa diluar sana dan belum beli Heart2Heart box set nya dan juga yang senasib sama aku. Ini video nya aku taro dibawah. Enjoy.


Me

Selasa, 26 November 2013

Polaroid (again)

Hellow hellow. Yep. Today. Is. So. Bad. But jangan bahas itu, karena aku ga terlalu mood buat ngomongin itu. (tapi siapa juga ya yang nyuruh cerita). Nah, aku mau pamer polaroid lagi nih. Lagi kerajingan polaroin.com :D Yang muak sama foto foto aku, silakan close this blog :)







Yep, I think that's it. It has been a very busy day and I don't wanna destroy your brain with my craziness.
Have a nice for the rest of your Tuesday,
Me

Minggu, 24 November 2013

Unconditionally -Prism-

Lagu ini yang liriknya kemarin aku curi. Karena sarat makna dan karena aku ingin mengisahkan ini padanya.

I will love you unconditionally
Me

Polaroid Me

Ga ada kerjaan. Share foto ya, udah lama ga bertingkah alay di blog ini.. kkk~




What do you think?
Me

Jumat, 22 November 2013

Demi Lovato and Idina Mezel

Frozen soundtrack verse by Demi
Broadway singer Idina Mezel original verse
Me

Fenomena Toilet

Hello everybody, I'm back!! Yeah, I know nobody is excited. But forget it. I have tons of funny stories for you. Buat yang benci cerita beginian, stop baca kalau ga mau nyesel.

Kemarin, hari kamis, me and my friend Tiwi mau ke toilet. Pas semua lagi pada solat. Aku nemenin tiwi. Begitu masuk, tiwi langsung keluar lagi.

"Kenapa?"

"Bau banget, kayak bau eo." Aku ketawa. "Masa sih?" terus aku masuk. Aku langsung mau muntah.

"Gila! Bau banget! Ada yang pup, pasti ada!" Jerit aku. Terus kita tengok ke dalem, ada jejak kaki basah dari bilik 1 ke arah pintu toilet. Terus begitu kita sampe di depan bilik 1 yang pintunya nganga, kita langsung nyesel. Ada jejak pup di toilet jongkoknya, banyak lagi. BAU. BANGET. Aku sama Tiwi minjem parfumnya Zahra yang akhirnya sukses menyamarkan bau pup yang menyengat. Tiwi milih bilik paling akhir karena baunya ga sampe ke sana. Begitu ketemu penjaga sekolah, aku langsung lapor (sebelumnya udah lapor ke miss). Dia masuk aja enggan banget. Tapi untung tadi pagi udah bersih. Aku, Tiwi,sama temen temen yang lain agak curiga sama salah satu temen kita. Jadilah peristiwa hari itu, fenomena toilet :)

Yang udah nyampe sininyesel kan?

Kayaknya itu aja yang mau aku share. Sisanya, it's a secret :)

For adik, kamu jangan masuk rumah sakit. Nanti aku nangis :(
Stay strong,
Me

Kamis, 14 November 2013

Starlight

I said "Oh my, what a marvelous tune." It was the best night never would forget how he moved. The whole place was dressed to the nines, and we were dancing, dancing. Like we're made of starlight..

I met him on the boardwalk, summer of '45. Picked me up late at one night in the window, we were 11 and crazy, running wild, wild. Can't remember what song it was playing when we walked in. The night we snuck into a Yacht Club party, pretending to be a Duchess and a Prince..

And I said "Oh my, what a marvelous tune." It was the best night never would forget how he moved. The whole place was dressed to the nines, and we were dancing, dancing. Like we're made of starlight.. Starlight, like we're made of starlight.

He said "Look at you, worrying so much about things you can't change. You'll spend your whole life singin' the blues if you keep thinking that way" He was trying to skip rocks in the ocean, saying to me
"Don't you see the starlight, starlight? Don't you dreaming impossible things?"

He's talking crazy, dancing with me.
We could get married, have 10 kids and teaching how to dream....

Don't you see the starlight? Don't you dreaming impossible things?
Me

Rabu, 06 November 2013

Pilot (RainUpcomingBook)

Om Asra, adik Ibu, hari ini meramaikan rumah karena dia cuti dari pekerjaannya. Om Asra adalah pilot yang bekerja di maskapai garuda. Om Asra tinggi tegap, matanya tajam, raut wajahnya tegas, dan suaranya berat menentramkan. Om Asra ikut membantu membesarkanku sebelum dia menjadi pilot. Dia mengajarkanku untuk tidak takut menaiki pesawat, karena pesawat jatuh saat aku menaikinya menjadi mimpi terburukku.

"Om.." Om Asra mengalihkan pandangan dari TV yang mengicaukan berita berita sore.

"Kenapa, Frey?" Aku diam sebentar, teringat pada Rayz yang bercita - cita menjadi pilot. Mimpinya itu sangat besar dan dipegang teguh olehnya.

"Kalau temanku yang cita - citanya jadi pilot aku ajak ketemu sama Om boleh, nggak?" Tanyaku ragu. Om Asra mengerenyit sebentar lalu tersenyum hangat.

"Boleh aja. Laki - laki?"

"Iya, Om. Namanya Rayz."

"Rayz?"

"Nama aslinya Ray, tapi semua orang memanggilnya Rayz." Jelasku ringkas menghilangkan kerut bingung di wajah tegas Om Asra.

"Gebetan?"

"Apaan sih, Om." Aku melempar bantal ke arah Om Asra yang tergelak - gelak. Tapi aku juga membayangkan wajah sumringah Rayz ketika dia bisa bertemu pilot asli. Gemuruh petir memecah lamunanku dan aku harus menghadapi ejekan Om Asra yang tidak akan ada ujungnya.

-Rain-

Selasa, 05 November 2013

Goodbye (RainUpComingBook)

Isakan dan sedu sedan adalah musik hari ini. Angin dan langit yang mendung sekan ikut berduka atas hilangnya salah satu mutiara terindah di bumi ini. Mantel coklat pastelku menahan angin yang menebarkan suasana dingin di sekitar gundukan tanah dimana Elsa berbaring. Rambut semua orang berkibar - kibar bagaikan bendera hitam. Menambah kesuraman para keluarga dan teman yang berkabung. Aku berusaha membaca Nisan dengan mata yang penuh air mata. Nisan itu dimulai dengan lafadz Bismillah..

                                          Elsa Laika Putri binti Nataniel Herawan
                                              Lahir        : Jakarta, 11 Juli 2002
                                              Meninggal : Jakarta, 22 Desember 2013

Dibawah kata - kata itudiukir quotes kesukaan Elsa.

                                             I Always Defend People I Love

Dan dia memang melakukan itu. Aku, keluarganya, teman - teman.. Dia telah membelaku. Berdiri untukku. Dan sekarang dia telah terbaring di bawah tanah. Jiwanya sudah pergi, mungkin dia sedang melihat kami semua sekarang, tersenyum di samping para malaikat. Aku menahan diri untuk tidak menangis. Aku tahu Elsa tidak akan mau melihatku menangisi dirinya. Mataku menemukan Rayz yang juga sedang memandangku. Dia tersenyum padaku seakan menyemangati. Aku berusaha membalas senyumnya. Lalu, dengan perlahan. Semua orang meninggalkan kuburan Elsa. Hanya aku, Rayz, dan orangtua Elsa yang bertahan. Aku mengeluarkan selembar Polaroid dari saku mantelku. Foto aku dan Elsa di kelas yang diambil tempo hari. Aku menempelkan foto itu dengan banyak solatip di belakang nisan. Puas dengan hasil kerjaku, aku mengelus nisan. Tanpa bisa dibendung lagi, air mata mengucur deras dari mataku. Menangisi seorang sahabat setia yang telah meninggalkanku di dunia ini. Aku membisikkan 2 kata.

"Goodbye Elsa.."

-Rain-


                                                                     

Senin, 04 November 2013

Alena (Rain UpComingBook)

Aku tertegun melihat anak perempuan berumur kurang lebih 1 tahun yang berada di gendongannya. Matanya, hidungnya, rambutnya. Semuanya. Matanya hitam yang sangat pekat, berkilau. Rambutnya hitam dan terlihat sangat halus. Persis dengan rupaku saat aku masih seumurnya. Bahkan dengan cara tangan kecilnya menggapai - gapai, dan caranya tertawa saat dia menggelitik perutnya. Dia mendongak padaku dan tersenyum.

"Ini Alena." Aku terbangun dari lamunanku lalu menatap Alena hangat. Dia tersenyum lucu, seakan mengerti aku sangat ingin bertemu dengannya. Bibir kecilnya merah merona.

"Halo, Alena." Aku mengelus tangan kecil Alena. Dia tertawa kecil. Aku bisa merasakan pancaran kebebasan dan keriangan dari diri Alena. Aku tidak ingat apa rasanya saat aku masih bayi, tapi aku merasa bahwa sekarang aku sedang memandang diriku sendiri, dalam versi yang lebih muda. "Senang bertemu denganmu." Alena bersin lalu tersenyum memandangku. Memperlihatkan 2 gigi yang mencuat di gusi atasnya.

"Hihi.. Ata! Ata!" Kata Alena. Aku ikut tertawa bersamanya. Dia memperhatikanku dan Alena.

"Ini. Coba kamu gendong sendiri." Katanya. Aku menerima tubuh kecil Alena yang berukuran seperti boneka. Dia tertawa dan menandak nandak di pangkuanku, tangan dan kakinya bergerak gerak lincah. Mungkin ini sepupunya, tapi aku merasa Alena adalah aku yang terlahir kembali.

-Rain-

Sabtu, 02 November 2013

Rain (UpComingBook)

Aku memandang langit kelabu. Perlahan, nafasku membuat embun tipis di permukaan jendela. Hawa sejuk memenuhi paru - paru ku. Dan apa yang kunanti selama ini akhirnya datang. Rintik - rintik itu turun ke bumi. Air jernih dari Tuhan itu membuka mataku. Ku buka jendela dan tanganku menggapai keluar, sensasi dingin dan sejuk di tanganku menjernihkan otakku. Aku menyibakkan rambut hitam pekat dari mataku dan berlari keluar tanpa menutup jendela terlebih dahulu. Kaus 'Not a lot going at the moment' ku berkibar - kibar sementara aku berlari menuruni tangga. Ibu mengerjapkan mata melihatku dan melirik di jendela. Hujan deras mengguyur dunia dan beliau tahu kebiasaan anaknya. Dia hanya tersenyum hangat dan membuka pintu sebelum aku menabrak pintu itu. Aku berlari ke bawah langit kelabu dan air yang menghujani ku. Segera saja seluruh tubuhku basah kuyup dan kesejukan dan kebebasan menjalariku. Kaki telanjangku merasakan rumput hijau yang juga basah. Menerima dengan suka cita hadiah dari sang Illahi. Aku menengadah memandang langit, rambutku menempel - nempel di wajahku. Aku tidak peduli. Lalu kulihat dia, kulihat dia. Sepeda putih birunya bertengger di sebelahnya. Rambut kriwil - kriwil pendeknya juga menempel di kulit kepalanya. Di pipi tembamnya bisa kulihat air hujan yang mengalir. Dia memakai kaus merah dan celana yang biasa. Dan dia berlari menuju kearahku dan melempar diri memelukku. Aku membalas pelukannya dengan erat. Bau bedak yang kurindukan memenuhi hidungku. Dia memelukku erat - erat seakan dia takut kehilangan aku. 

Maka kami berdua adalah dua manusia yang saling menyayangi, sedang berpelukan erat di bawah hujan.. Merasakan indahnya kasih sayang dan cinta...

-Rain-

Jumat, 01 November 2013

It's Raining Outside

Adik bye karena dia mau mandi hujan. Senang dia meniru jejakku, aku tanya 'Deres ga?' 'Deres kak.' 'Baguslah, sana main.' 'Makasi kak. Bye kak Dikha.' Adik pintar :)

And I know it's raining outside. I was begging my mom to let me feel the rain. I beg her and she won't let me. Well, at least I can still feel it with my hand, feel it by the smell. And at least I know he was in the rain right now. People, it's raining outside and it's a shame if you don't go out and dance in it. Go now and leave all of your gadgets, turn off all the music because rain is already a music. Feel the rain, don't feel the wetness.

With love,
Kakak