Sabtu, 02 November 2013

Rain (UpComingBook)

Aku memandang langit kelabu. Perlahan, nafasku membuat embun tipis di permukaan jendela. Hawa sejuk memenuhi paru - paru ku. Dan apa yang kunanti selama ini akhirnya datang. Rintik - rintik itu turun ke bumi. Air jernih dari Tuhan itu membuka mataku. Ku buka jendela dan tanganku menggapai keluar, sensasi dingin dan sejuk di tanganku menjernihkan otakku. Aku menyibakkan rambut hitam pekat dari mataku dan berlari keluar tanpa menutup jendela terlebih dahulu. Kaus 'Not a lot going at the moment' ku berkibar - kibar sementara aku berlari menuruni tangga. Ibu mengerjapkan mata melihatku dan melirik di jendela. Hujan deras mengguyur dunia dan beliau tahu kebiasaan anaknya. Dia hanya tersenyum hangat dan membuka pintu sebelum aku menabrak pintu itu. Aku berlari ke bawah langit kelabu dan air yang menghujani ku. Segera saja seluruh tubuhku basah kuyup dan kesejukan dan kebebasan menjalariku. Kaki telanjangku merasakan rumput hijau yang juga basah. Menerima dengan suka cita hadiah dari sang Illahi. Aku menengadah memandang langit, rambutku menempel - nempel di wajahku. Aku tidak peduli. Lalu kulihat dia, kulihat dia. Sepeda putih birunya bertengger di sebelahnya. Rambut kriwil - kriwil pendeknya juga menempel di kulit kepalanya. Di pipi tembamnya bisa kulihat air hujan yang mengalir. Dia memakai kaus merah dan celana yang biasa. Dan dia berlari menuju kearahku dan melempar diri memelukku. Aku membalas pelukannya dengan erat. Bau bedak yang kurindukan memenuhi hidungku. Dia memelukku erat - erat seakan dia takut kehilangan aku. 

Maka kami berdua adalah dua manusia yang saling menyayangi, sedang berpelukan erat di bawah hujan.. Merasakan indahnya kasih sayang dan cinta...

-Rain-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar